Startup Digital Perlu Fokus di Sektor Hulu untuk Kembangkan UMKM

NASIONAL, Saurus Trans Inovasi –Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan, dalam mengembangkan UMKM digital berkualitas, dibutuhkan peran aggregator teknologi untuk bisa mengakses market maupun pembiayaan.

Ia mengatakan, jumlah UMKM yang telah onboarding mencapai sekitar 22,81 juta UMKM atau 76,06 persen hingga akhir Juni 2023 dari target 30 juta UMKM On Boarding pada 2024 berdasarkan data dari idEA.

Bacaan Lainnya

Ia menekankan, banyaknya startup berupa aplikasi digital yang muncul jangan hanya fokus disektor hilir, tetapi juga fokus di sektor hulu, dengan mulai mengarahkan pada pengembangan digital di sektor produksi.

“Sudah ada beberapa yang sukses mengembangkan sektor hulu dalam pengembangan digitalnya. Seperti e-Fishery yang konsisten membangun ekosistem akuakultur teknologi budidaya ikan udang. Juga, Elevarm yang berfokus di sisi hulu, memberikan solusi pasokan ke petani kecil dengan teknologi,” ungkapnya, dalam acara Pitching Day Pahlawan Digital 2023 di Jakarta, Rabu (25/10) melansir kemenkopukm.go.id.

Ia meyakini, potensi startup dalam negeri sangatlah besar. Terbukti, investor dari negara-negara seperti Korea dan Jepang memuji potensi startup Indonesia.
Di Asia Tenggara, UMKM sangat kuat di sektor pertanian, sehingga bisa menjadi pemasok pangan dunia. 

 “Mereka dinilai bukan hanya membantu yang kecil (usaha kecil) tetapi juga mengoneksikan dengan usaha besar. Karena perusahaan besar juga butuh startup untuk koneksi masuk dalam rantai pasok. Diharapkan betul-betul (startup) bisa diandalkan dalam mendukung ekonomi digital Tanah Air,” ujarnya.

Para inovator digital peserta program ini yang bergerak membantu UMKM di berbagai sektor seperti agritech dan aquatech, sampai aggregator ekspor.

 Tahun ini, Pahlawan Digital UMKM mengalami peningkatan inovator pendaftar sebanyak 214 persen dari tahun pertama diselenggarakan.

Terpilih 30 inovator digital yang disaring lebih dari 559 Startup dan Inovator yang mendaftar dan tergabung dalam ekosistem KemenKopUKM.

Tak hanya itu, ia juga telah berdiskusi dengan beberapa pelaku e-commerce. Mereka diminta untuk tidak cuma fokus pada pemberian diskon, tapi bagaimana mengembangkan produk UMKM agar bisa bersaing. 

“Bagaimana melahirkan ekonomi baru, bukan membunuh ekonomi lama,” ujarnya.

 Masih dari sumber yang sama, Staf Khusus Presiden RI, Putri Tanjung menuturkan, selain butuh inovator lokal yang mengerti kebutuhan UMKM di daerahnya masing-masing, mereka juga butuh pembekalan agar bisa memahami bisnis yang berkelanjutan dan punya dampak yang besar bagi masyarakat.

“UMKM bisa lebih cepat bertumbuh. Hasilnya terlihat jelas sejak tiga tahun yang lalu Pahlawan Digital UMKM dimulai, banyak UMKM bertumbuh dan semakin inklusif. Kami juga mewajibkan inovator yang mendaftar sebanyak 30 persen adalah perempuan,” ujarnya.

Melansir darihttps://kemenkopukm.go.id/read/menkopukm-startup-digital-perlu-fokus-di-sektor-hulu-untuk-dukung-digitalisasi-umkm

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *