Reses di Kayuboko dan Ampibabo, Faisan Badja Ingatkan Permohonan Baiknya Disertai Proposal

Reses di Kayuboko dan Ampibabo, Faisan Badja Ingatkan Permohonan Baiknya Disertai Proposal
FOTO : Pelaksanaan Reses Faisan Badja (Humas DPRD Parigi Moutong)

Parigi Moutong, Saurus Trans Inovasi – Wakil Ketua I DPRD Parigi Moutong, Faisan Badja menggelar reses atau jaring aspirasi masyarakat di Desa Kayuboko Kecamatan Parigi Barat dan Desa Ampibabo Kecamatan Ampibabo, Sabtu- Kamis (22 – 27 Juli 2023).

Politisi Gerindra itu, mendengar langsung aspirasi masyarakat yang sebagian besar merupakan petani, nelayan dan ibu rumah tangga.

Bacaan Lainnya

“Permohonan masyarakat baiknya dilengkapi proposal agar bisa dilanjutkan menjadi program kerja dalam penganggaran berikutnya,” tandas Lelo, sapaan akrab Faisan Badja.

Lelo berpesan, agar aparat desa bisa membantu warganya untuk menyiapkan proposal permohonan. Mengingat sebagian warga memiliki keterbatasan sumber daya dan fasilitas.

Kata Lelo, dirinya juga sudah sering mengawal aspirasi ibu rumah tangga berupa program pemberdayaan. Sehingga kata dia, warga yang sudah pernah dibantu bisa tetap melanjutkan usaha rumahan seperti UMKM, agar ekonomi rumah tangganya bisa stabil.

“Bantuan pemerintah harus dimanfaatkan atau dikelolah dengan baik, itu bisa meningkatkan taraf hidup ekonomi keluarga,” pesan Lelo.

Selain itu Lelo berpesan untuk petani, agar menanam komoditi buah-buahan seperti durian. Apalagi kata dia, Parigi Moutong sudah dicanangkan menjadi kabupaten durian. Menurutnya, durian memiliki prospek yang menjanjikan, apalagi Pulau Sulawesi menjadi penyangga pangan termasuk buah-buahan untuk ibu kota Negara di Kalimantan.

“Perlu diketahui masyarkat, Parigi Moutong ini dicanangkan menjadi kabupaten durian, jadi ayo menanam durian  lokal unggulan maupun durian yang sudah diekspor seperti jenis montong, duri hitam, musang king dan masih banyak lagi jenis lainnya,” pesanya.

Lelo juga menambahkan, pelaksanaan reses bukan sekadar seremoni belaka, karena saat reses wakil rakyat bisa mendengar langsung apa kebutuhan mendasar dan prioritas di masyarakat. Untuk itu kata dia, saat menghadiri reses, warga harus berbicara menyampaikan aspirasinya, supaya kebutuhan itu bisa dibahas bersama dengan pemerintah daerah.

Baca juga https://zentainovasi.id/2023/07/29/mohamad-fadli-sejak-2012-sdk-terpencil-punsung-beau-kekurangan-ruang-kelas/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *