NASIONAL, Saurus Trans Inovasi– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan kegiatan pembangunan budaya integritas yang diinisiasi oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) untuk mencegah korupsi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR yang diamanahi anggaran besar untuk pembangunan infrastruktur nasional sekitar Rp125 Triliun per tahun, tentu memiliki godaan dan peluang yang juga besar untuk korupsi.
“Tanggung jawab suami Ibu sekalian dalam membelanjakan anggaran ratusan Milyar tentu tidak gampang. Banyak godaan dari dalam dan luar. Itu juga bukan uang pribadi kita, tetapi uang negara. Dan tugas kita membelanjakannya tanpa reward,” ungkapnya, dalam kegiatan Internalisasi Penguatan Peran Perempuan (Isteri Pejabat) dalam Pembangunan Budaya Integritas Angkatan 7, di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (22/6).
Ia berpesan kepada para Ibu yang hadir untuk selalu mendoakan dan mendampingi suaminya dalam bertugas.
“Mohon dampingi terus suaminya. Jangan sampai ada keluarga kita yang menyalahi kewenangan sehingga berbuat tercela dalam membelanjakan uang negara yang dipercayakan kepada kita semua,” imbuhnya.
Masih dari sumber yang sama, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, siapapun dapat terlibat korupsi karena adanya kekuasaan, kesempatan, dan kurangnya integritas.
“Saya menghargai betul adanya kegiatan pembangunan budaya integritas ini, karena perempuan berperan cukup penting dalam mencegah korupsi. Pemberantasan korupsi oleh KPK diawali dengan edukasi, pencegahan dan upaya terakhirnya yaitu penegakan hukum untuk menimbulkan efek jera. Dan Bapak/ Ibu sekalian sudah memberikan peran melalui public participation dalam mendukung KPK, sehingga harapannya kita semua dapat membentuk budaya antikorupsi,” tuturnya.
Ia menekankan, penanaman nilai-nilai integritas dimulai dari keluarga. Dan peran Ibu juga sangat penting dalam membangun keluarga antikorupsi.
“Dimulai dari sebuah keluarga lah, ruh antikorupsi yang senantiasa menyiratkan nilai-nilai kejujuran, kesederhanaan, moral dan etika diembuskan ke penjuru kalbu setiap individu yang menjadi bagian dalam keluarga, untuk membentuk karakter keluarga antikorupsi,” tukasnya.
Ia berpesan kepada seluruh insan PUPR, terutama para Ibu yang hadir untuk selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki.
“Sekecil apapun nominal uang, akan cukup jika digunakan untuk kebutuhan hidup. Tetapi sebesar apapun nominal uang, tidak akan pernah cukup jika digunakan untuk memenuhi gaya hidup,” pungkasnya. (Sumber: Siaran Pers Kementerian PUPR)