Delapan Ribu Lebih Masyarakat Parigi Moutong Berpotensi Kehilangan Hak Pilih

Parigi Moutong, Zenta Inovasi Satu hari jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, tercatat delapan ribu lebih masyarakat Parigi Moutong belum melakukan perekaman KTP elektronik.

Sementara, berdasarkan Peraturan KPU 17 tahun 2024 dan Surat Keputusan 1774 tahun 2024, tentang pedoman teknis pemungutan dan penghitungan suara dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Walikota, pemilih harus menunjukan KTP elektronik.

Bacaan Lainnya

Dikonfirmasi terkait itu, Ketua KPU Parigi Moutong, Ariyana mengatakan, berdasarkan Peraturan KPU nomor 17 tahun 2024 dan Surat Edaran, sudah ditegaskan yang memberikan hak suaranya harus memiliki KTP elektronik.

“Kami tetap berpegang pada aturan PKPU 17 dan Surat Edaran, memang sudah ditegaskan yang berhak memberikan hak suaranya harus mempunyai KTP elektronik, itu ada pasalnya,” ucap Ariyana, ditemui usai melakukan pemusnahan kelebihan surat suara Pilkada 2024, di Gudang Logistik KPU, Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, Selasa 26 November 2024.

Sehingga kata dia, KPU Parigi Moutong mendorong pada pemilih pemula, yang terdaftar dalam DPT untuk segera melakukan perekaman.

“Kami mendorong supaya pemilih pemula yang terdaftar dalam DPT untuk melakukan perekaman, karena Dinas Dukcapil sejak tanggal 24 sudah membuka pelayanan walaupun hari libur.Kemarin dari 17 ribu sekian sudah turun menjadi 8 ribu 300-san,” terang Ariyana.

Ariyana menegaskan, penyelenggara KPU sampai ketingkat bawah, masih tegak lurus sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Sudah turun juga surat dari KPU Provinsi terkait penegasan untuk membawa KTP elektronik pada saat menyalurkan haknya untuk memilih di TPS,” tandasnya.

Terkait itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Asmadi mengatakan, pihaknya sudah menggunakan banyak metode untuk mengejar jumlah perekaman KTP elektronik.

“Kami sudah jemput bola, bahkan Sabtu Minggu kami tetap buka pelayanan. Besok kami buka,” ujar Asmadi, ditemui di ruang kerjanya, Selasa siang tadi.

Kata dia, Dukcapil sebelumnya juga sudah membuka pelayanan di sejumlah kecamatan.

“Bahkan kami tetap membuka pelayanan di Kecamatan Tinombo untuk memudahkan masyarakat,” kata Asmadi.

Menurutnya, beberapa minggu belakangan tiap hari sekitar 100 orang yang datang melakukan perekaman KTP elektronik.

Asmadi juga mengaku telah menambah jumlah operator agar pelayanan bisa berjalan cepat. Bahkan, berupaya memastikan blangko KTP dan reborn selalu tersedia dalam jumlah banyak.

“Kami perbanyak operator, kami siapkan blangko, reborn cukup. Kendati kami pinjam di kabupaten lain. Sosialisasi kami cukup, jemput bola kami cukup,” ungkapnya.

Menurut Asmadi, jumlah itu bisa jadi dipengaruhi banyaknya masyarakat yang masih tinggal di wilayah pegunungan (terpencil).

“Kami buka pelayanan jam 8 sampai jam 4 sore, kalau jumat sampai setengah 5. Hari libur kami tetap pelayanan,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *