Target Rampung Pertengahan Februari, DISPKH Siapkan Readiness Kriteria Kelompok Peternak

Parigi Moutong, Zenta Inovasi – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DISPKH) Kabupaten Parigi Moutong, sudah mulai menyiapkan readiness kriteria kelompok peternak di 23 kecamatan.

Demikian kata Plt Kepala DISPKH Yusnaeni, melalui Kepala Bidang Prasarana dan Penyuluhan, Nurlina Sani S,Pt M,Si kepada media ini, Senin 15 Januari 2024.

Bacaan Lainnya

“Seminggu pekan kemarin bidang prasarana Penyuluhan dan Pengolahan, melakukan penyiapan readiness kriteria untuk usulan DAK 2025. Karena pengimputan paling lambat pertengahan Februari 2024. Sehingga tim sudah turun di 23 Kecamatan,” ujar Nurlina.

Targetnya kata dia, minimal ada sekitar Rp10 miliar usulan yang terinput diusulan DAK 2025.

Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Seperti di setiap kecamatan minimal ada satu pilot project yang ada kelengkapan sarana prasarana peternakan.

“Misalnya di Kecamatan Ongka Malino ada Kelompok Manunggal Jaya, di sana akan ada kandang Komunal yang dibantu oleh BI. Kita masuk pendampingan teknologi pengolahan pakan dan pupuk padat.
Disitu tahun ini kita akan membangun rumah pengolahan pakan,” terangnya.

Nurlina melanjutkan, setiap kecamatan sedapat mungkin ada kelompok peternak yang menjadi pusat teknologi yang dibina DISPKH dan mitra, sehingga peternak di kecamatan itu bisa belajar berteknologi di tempat itu.

“Misalnya lagi Kelompok Suka Maju, disitu kami juga upayakan pusat teknologi peternakan. Kami akan buat sekolah lapang sehingga bisa dipastikan pemanfaatanya,” ungkapnya.

Terkait itu, ujar Nurlina, tahun ini DISPKH sudah menganggarkan delapan titik untuk pendampingan pengembangan teknologi, narasumbernya kerja sama dengan akademisi UNTAD.

“Kecuali di Moutong kita akan kerja sama dengan IPB dengan model Sekolah Peternakan Rakyat. 2023 sebenarnya kami sudah mulai di Tinombo Selatan dan Untad merupakan perpanjangan tangan dari IPB karena mereka yang punya program SPR,” jelas Nurlina.

Pada prinsipnya, untuk melakukan pendampingan selain dilakukan oleh penyuluh, DISPKH menggunakan konsep pemberdayaan dengan memprioritaskan menggandeng alumni Sarjana Peternakan di daerah yang berkompeten atau ahli dibidangnya.

“Pemetaan prasarana ini, salah satu tujuanya kita ingin meyakinkan peternak bahwa pemerintah daerah melalui DISPKH benar-benar hadir terutama untuk yang berkelompok. Penyuluh siap membina dan mendampingi,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *