Parigi Moutong, Zenta Inovasi – Bantuan bangunan sekolah yang terdampak bencana 2018 silam oleh United Nation Development Programme (UNDP), hampir rampung. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Parigi Moutong menyebut, progres bangunan sudah mencapai 80 – 85 persen.
Demikian kata Kepala Bidang Manajemen Sekolah Dasar, Ibrahim, saat ditemui diruanganya Senin, 15 Januari 2023.
Ibrahim mengatakan, setelah proses verifikasi yang panjang bantuan tersebut baru terealisasi pada 2022 silam. Namun pihak UNDP, melakukan pemutusan kontrak karena progres pembangunan saat itu tidak sesuai target yang ditentukan.
“Kemudian 2023 kemarin tepatnya pada bulan Februari, dilakukan lelang ulang atau ditender kembali secara terbuka, dan hasilnya itu baru berkontrak lagi disekitar bulan Juli,” ujarnya.
Setelah itu kata dia, pihak kontraktor mulai bekerja dan sampai dengan pekan kemarin sudah mencapai 80 sampai 85 persen.
“Karena proyek tersebut multi years, artinya masa kontrak bisa melebihi dari satu tahun anggaran,” kata Ibrahim.
Lanjut ia, adapun sekolah yang mendapat bantuan itu yakni, SDN III Kasimbar, SD Inpres Marantale, SDN Toboli, SDN Parigimpu’u, SDN Purwosari, SMP Negeri 1 Parigi Utara dan SMP Seatap II Parigi Selatan.
“Target dari mereka akan diselesaikan ditahun ini pada bulan Maret, itupun belum bisa dimanfaatkan karena belum selesai 100 persen,” tuturnya.
Ibrahim menambahkan, penyedia anggaran untuk pembangunan sekolah tersebut, sepenuhnya bersumber dari UNDP dan Parigi Moutong hanya menjadi sasaran program atau penerima manfaat.
“Kita hanya penerima manfaat, kalau prosesnya sampai dengan lelang pencairan uang ke kontraktor itu pihak UNDP, tetapi ada kewajiban kami (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan- red) untuk mengawasi,” pungkasnya.