NASIONAL, Zenta Inovasi – Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono, mendorong Perum Bulog untuk menyerap lebih banyak beras yang berasal dari padi varietas unggul lokal.
“Terkait beras, ada banyak permasalahan dasar mulai dari pupuk, lahan dan jenis padi. Bulog belum sepenuhnya bisa menyerap jenis dan varietas padi tersebut yang sebenarnya varietas padi tersebut merupakan varietas unggul lokal,” ungkapnya, saat ditemui Parlementaria, di Balikpapan, Rabu (13/12) melansir dpr.go.id.
Menurutnya, Bulog harus kembali mempertimbangkan penerimaan beras hasil varietas padi lokal sesuai dengan daerahnya.
Hal ini untuk menyelesaikan persoalan beras impor yang menggunung, padahal banyak beras hasil varietas unggul lokal yang belum terserap oleh Bulog.
“Contohnya di Indramayu, ada jenis padi yang namanya Kebo dan juga modifikasi antara Kebo dan Ciherang yang namanya Borang, belum bisa diserap oleh Bulog padahal produksinya cukup tinggi. Para petani pun selalu teriak saat mereka panen tidak bisa diserap secara maksimal sehingga hasilnya mereka menemukan pasarnya masing-masing,” terangnya.
Karena hasil panen belum terserap oleh Bulog, para petani padi Kebo dan Borang secara mandiri menemukan pasar mereka di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung dan kota lainnya.
“Bulog itu mempunyai fungsi bagaimana (menjaga) stok pangan, cadangan pangan nasional sekaligus juga melakukan stabilisasi harga. Kemarin kita sampaikan seyogyanya Bulog bisa melakukan perubahan aturannya, bukan hanya HPP gabah yang harus disesuaikan dengan pasar, tetapi dari sisi jenis varietas gabah dan padi pun harus melihat suatu kondisi di tataran lokal. Apalagi mereka adalah para petani yang wajib didukung oleh pemerintah,” tegasnya.
Ia kemudian memberitahu kabar baik bahwa pada musim panen mendatang Perum Bulog akan mulai menyerap jenis Kebo maupun Borang.
“Alhamdulillah kemarin Pak Bagja, Direktur Keuangan Bulog, menyampaikan untuk musim panen depan bulog sudah akan menyerap jenis Padi Kebo maupun Borang khususnya di Kabupaten Indramayu,” tutupnya.