Cerita Mahasiswa Kedokteran Untad, Kuliah dari Pembiayaan KIP

Palu, Saurus Trans Inovasi– Rizqi Adnan Dzaki adalah mahasiswa semester tiga, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah.

Lahir dari keluarga yang sederhana, Adnan memiliki mimpi yang luar biasa untuk bisa membantu sesama. Sejak usia 1 tahun 7 bulan, Rizqi kecil diasuh neneknya yang bernama Masitah.

Bacaan Lainnya

Sepeninggalan suaminya, Nenek Masitah bersama Rizqi hidup berdua di rumah kontrakan sederhana dengan mengandalkan penghasilannya dari membuka warung kelontong di rumah.

“Berkat bantuan pendidikan dari pemerintah, yang tadinya saya tidak ada harapan terutama untuk bisa melanjutkan pendidikan, sekarang jadi punya harapan. Saya bisa berkuliah sesuai dengan minat saya,” tutur Rizqi.

Selama duduk di bangku sekolah, Rizqi menyadari bahwa hanya lewat pendidikan maka nasibnya bisa berubah. Oleh karena itu, kesehariannya banyak diisi dengan belajar dan belajar. Hanya sesekali ia keluar untuk bermain bersama teman sebayanya.

“Rizqi sukanya belajar saja di kamar,” ujar sang nenek, ketika ditemui di kediamannya, di Palu, Rabu (1/11), melansir kemdikbud.go.id.

Tak aneh jika Rizqi akhirnya selalu mendapatkan peringkat 10 besar di sekolahnya. Terakhir ketika lulus SMA, nilai Rizqi tercatat sebagai tertinggi kelima di sekolahnya.

“Saya bangga, saya sangat bersyukur pada Allah meski dengan kondisi yang terbatas, semangat belajarnya tidak surut,” tutur Nenek Masitah, sambil mengusap air matanya.

Puncaknya, ketika Rizqi berhasil diterima sebagai mahasiswa kedokteran di Universitas Tadulako.

“Ini mungkin adalah jawaban atas doa-doa saya untuk Rizqi,” kata Nenek Masitah.

Keinginan Rizqi untuk mengejar impian menjadi seorang dokter berangkat dari ketertarikan akan ilmu kedokteran yang menurutnya terus berkembang.

Awalnya, cita-cita itu sempat diragukan sang nenek karena biaya perkuliahan di Fakultas Kedokteran sangatlah mahal. Namun, Rizqi berusaha mencari informasi beasiswa dari orang-orang sekitarnya.

Beruntung, ia mendapat informasi tentang program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melakukan transformasi Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) menjadi KIP Kuliah Merdeka pada 2021.

Kebijakan ini sebagai bentuk jaminan pembiayaan pendidikan dan bantuan biaya hidup yang diberikan kepada siswa dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Saya yakinkan nenek bahwa saya bisa kuliah yang pembiayaannya full dari pemerintah setiap semesternya. Jadi, tugas saya hanya belajar supaya IPK saya tidak turun. Di situlah nenek saya luluh,” ungkap Rizqi, yang berhasil mendapat indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,7 di semester pertama.

Rizqi bercerita, dari uang jajan yang diberikan sang nenek, ia tabung guna membiayai kebutuhan sekolah.

“Sebagian uang KIP K saya tabung dan Alhamdulillah sekarang saya sudah bisa beli laptop untuk mendukung pembelajaran saya,” ujarnya sumringah.

Pentingnya mengasah nilai kepemimpinan, kolaborasi, jejaring, dan kreativitas diakui Rizqi dapat mendukung kesuksesan di masa depan.

Oleh karena itu, selain kuliah, ia juga mengisi waktu dengan aktif berorganisasi menjadi anggota BEM di kampus.

“Karena saat kuliah di kelas kita hanya belajar teori akademik sementara ketika berorganisasi kita bisa belajar soft skills seperti cara mengatur waktu dan berkomunikasi sehingga kemampuan kita sebagai dokter nantinya bisa seimbang,” ungkapnya.

Sebelum menutup perbincangan, Rizqi berpesan kepada generasi muda untuk tetap bersemangat mengejar cita-cita, terlepas dari apapun latar belakang dan tantangan yang dihadapi.

“Untuk teman-teman, mari kejar prestasi dari sekarang, cari informasi tentang beasiswa dari berbagai sumber dan jujur ketika mendaftar. Percayalah, kita bisa kuliah karena ada KIP K akan membantu kita dalam pembiayaannya,” tutupnya.

Melansir dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/11/kip-kuliah-merdekakan-mahasiswa-kedokteran-di-palu-gapai-citacita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *