NASIONAL, Saurus Trans Inovasi – Tahun ini peserta seleksi untuk Gala Siswa Indonesia (GSI) secara nasional mencapai 36.005 pemain untuk tingkat kecamatan. Dari jumlah itu, pemain yang terdiri dari perwakilan provinsi sebanyak 558 dari 31 provinsi.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti menuturkan, kehebatan seorang pemain tidak hanya diukur dari ketahanan fisik, melainkan juga kecerdasan intelektual dan emosional yang harus terus dibangun.
“Kemampuan beradaptasi dan kecepatan dalam mengambil keputusan menjadi salah satu tolak ukur kecerdasan seorang pemain bola yang harus diasah. Jika ada kesalahan, selesaikan masalah dengan kepala dingin. Tetap kompak, teguh mental, pantang menyerah, sportif, dan jujur,” ungkapnya, di Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa (17/10) melansir kemdikbud.go.id.
Suharti mengungkapkan terima kasih atas dukungan orang tua, sekolah, dinas pendidikan, dan pemda yang telah menjaring bibit muda persepakbolaan Indonesia.
Masih dari sumber yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Kapuspresnas), Hendarman mengatakan, seluruh proses penyelenggaraan GSI dilakukan dengan kerja sama dan dukungan yang kuat dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Ia juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada berbagai pemangku kepentingan yang telah membantu mengembangkan program pembinaan talenta dan prestasi peserta didik yang menjadi cikal bakal pemain profesional di masa depan.
“Kami bangga kepada alumni GSI yang telah menjadi pemain dan memperkuat di Tim Nasional (Timnas) Indonesia,” terangnya.
Adapun, para alumni GSI yang kini memperkuat Timnas Indonesia untuk kategori usia 16 tahun (U-16) Tahun 2022 adalah Muhammad Narendra Tegar Islami (alumni GSI 2020), Waliy Ma’rifat (Alumni GSI 2019), dan Arkhan Kaka Putra Purwanto (Alumni GSI 2019).
Kemudian, untuk Timnas U-16 Tahun 2019-2021 adalah Aditya Daffa Al-Haqi (Alumni GSI 2018), Diandra Diaz Muzari (Alumni 2018), dan Muhammad Valeron (Alumni 2018). Berikutnya, untuk Timnas U-19 Tahun 2022 yaitu Frezzy Al-Hudaifi (Alumni 2018).
Ia mengatakan, saat pandemi, pihaknya bersama PSSI dan pelatih di daerah telah berhasil melakukan adaptasi/inovasi dengan tetap menyelenggarakan GSI secara daring di tingkat kecamatan hingga provinsi. Kemudian, pada tingkat nasionalnya dilakukan training centre untuk melatih pemain dan pelatih.
Para peserta yang akan berkompetisi pada tingkat nasional, sebelumnya sudah melalui seleksi dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, dan tingkat provinsi.
“Kami sangat bangga, pada tahun ini peserta seleksi untuk GSI secara nasional mencapai 36.005 pemain untuk di tingkat kecamatan. Dari jumlah itu, jumlah pemain yang terdiri dari perwakilan provinsi sebanyak 558 pemain dari 31 provinsi,” pungkasnya.