Ratusan Warga Masih Memilih Mengungsi Pasca Gempa Donggala Sabtu Malam Kemarin

Ratusan Warga Masih Memilih Mengungsi Pasca Gempa Donggala Sabtu Malam Kemarin
FOTO : ILUSTRASI (beritasatu.com)

Parigi Moutong, Saurus Trans Inovasi – Pasca gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,1 sesuai rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sabtu malam 9 September  kemarin, ratusan warga Kabupaten Donggala masih memilih mengungsi.

Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah, sebanyak 920 warga Kabupaten Donggala yang masih memilih mengungsi.

Bacaan Lainnya

“Dari 3.780 warga yang terdampak gempa bumi, sesuai rilis awal kami, ada 920 warga yang memilih mengungsi karena trauma,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus, dalam keterangan resminya secara virtual, Minggu, 10 September 2023.

Kata dia, lokasi pengungsian diantaranya tersebar  di Desa Labean, Desa Palau dan Desa Pomolulu. Kemudian, berdasarkan data sementara, terdapat lima rumah rusak ringan di Kecamatan Balaesang, dan Kecamatan Balaesang Tanjung.

“Sehingga, mengakibatkan kepanikan warga di Kecamatan Balaesang dan Kecamatan Balaesang Tanjung,” ungkapnya.

Baca juga https://zentainovasi.id/2023/08/28/berikut-pesan-kalak-bpbd-sulteng-pada-rakor-fasilitasi-ketangguhan-masyarakat-wilayah-tiga/

Kalak BPBD mengatakan, warga yang masih mengungsi memanfaatkan daerah-daerah terbuka, seperti lapangan, teras rumah dan halaman rumah. Warga diperkirakan akan kembali ke rumahnya masing-masing dalam kurun waktu dua hingga tiga hari ke depan.

Lanjutnya, BPBD Sulteng telah melaporkan peristiwa bencana gempa bumi di Kabupaten Donggala ini ke Deputi Penanganan Kedaruratan, BNPB.

Selain itu, pihaknya juga  telah berkoordinasi dengan BPBD Donggala, untuk mengintervensi berbagai kebutuhan yang dibutuhkan para pengungsi.

“Kami upayakan hari ini, berbagai bantuan untuk warga terdampak sudah tersalurkan,” kata dia. 

Dia menyebut, gempa bumi Sabtu melam kemarin dirasakan dibeberapa wilayah, yakni Kota Palu, Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, hingga Provinsi Gorontalo, dan Kutai Samarinda, Kalimantan Timur.

“Alhamdulilah, saat ini sudah sudah berangsur menurun. Kami berharap warga juga tidak lagi panik, dan tetap tenang,” tutupnya.

Baca juga https://zentainovasi.id/2023/09/10/kalak-bpbd-lima-bulan-terakhir-sudah-tujuh-kasus-karhutla-di-sulteng/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *