GPB Gelar Aksi Solidaritas Beri Dukungan untuk Korban Kekerasan Seksual 11 Pelaku di Parigi Moutong

GPB Gelar Aksi Solidaritas Beri Dukungan untuk Korban Kekerasan Seksual 11 Pelaku di Parigi Moutong
FOTO : Aksi solidaritas Gabungan Perempuan Bersatu (Novita Ramadhan)

PALU, Saurus Trans Inovasi – Organiasi perempuan, komunitas, dan individu yang tergabung  dalam Gerakan Perempuan Bersatu (GPB) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar aksi solidaritas kado cinta untuk korban kekerasan seksual 11 pelaku di Parigi Moutong.

Aksi tersebut digelar pada Jum’at, 2 Juni 2023 dengan membawa karangan bunga, coklat, bingkisan buah dan hadiah lainnya, untuk memberikan dukungan moril kepada korban yang tengah menjalani perawatan di salah satu Rumah Sakit, Palu.

Bacaan Lainnya

“Ini bentuk dukungan kami untuk kesembuhan korban. GPB menaruh perhatian penuh pada peristiwa kekerasan seksual yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong,”ungkap perwakilan GPB Sulawesi Tengah, Lia Fauzia saat menyerahkan kado cinta yang diterima oleh  Direktur RSUD Undata Palu, drg. Hery Mulyadi.

Lia mangatakan, kejadian yang menimpa korban hingga terancam kehilangan rahim di usia remaja merupakan tindak kejahatan orang dewasa terhadap anak perempuan.

Peristiwa tersebut juga menjadi peringatan bahaya tentang kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang kian meningkat di Sulawesi Tengah.  Olehnya itu, kata dia, sejak seminggu terakhir anggota GPB bahu-membahu menggalang dukungan moril dan materil untuk korban dan keluarganya.

Berdasarkan Catatan UPTD PPA Sulawesi Tengah, sejak Januari -April 2023 terdapat 144 kasus terhadap perempuan dan anak, yang diantaranya ialah kekerasan seksual.

“Ini bukan hanya sekadar angka semata, sebab patut diduga korban kekerasan yang tidak berani melaporkan diri jauh lebih banyak,” ungkapnya.

Oleh karena itu, GPB Sulawesi Tengah mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Tengah untuk bersolidaritas dan bergandeng tangan memberikan dukungan  bagi perempuan, khususnya korban 11 pelaku di Parigi Moutong agar segera pulih dari sakitnya, agar korban dapat mengungkapkan kebenaran tentang seluruh peristiwa kekerasan seksual yang dialaminya.

“Dukungan kita terhadap korban akan sangat berarti bagi korban dan keluarganya,” kata Lia Fauzia.

Selain kepada korban dan keluarga, dukungan dan perhatian juga GPB berikan kepada UPTD PPA Sulawesi Tengah, yang dengan sigap menangani korban dan keluarganya, hingga melakukan pendampingan.

“Dan juga dengan pihak Rumah Sakit, yang telah menyediakan layanan kesehatan terbaik dan aman bagi korban dan keluarga,” ujarnya.

GPB juga mendorong Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) segera membantu penanganan korban dan menanti kerja cepat Polda Sulawesi Tengah untuk melakukan pengejaran, penangkapan serta penetapan status tersangka pada pelaku yang masih belum ditemukan. 

“Dengan kerja kolektif ini, kami berharap korban kekerasan seksual mendapatkan penanganan maksimal,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar