Berikut Langkah DISPKH Parigi Moutong Tangani Wabah Babi Mati Mendadak

Berikut Langkah DISPKH Parigi Moutong Tangani Wabah Babi Mati Mendadak
FOTO : Istimewa (Klikdokter.com)

Parigi Moutong, Saurus Trans Inovasi – Beredar kabar ada ribuan ekor babi diduga terkena virus dan mati mendadak di wilayah Kecamatan Torue, Balinggi dan Sausu.

Namun demikian, Plt Kepala DISPKH Parigi Moutong, Normawati Said, menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab matinya ribuan babi itu karena virus flu babi.

Bacaan Lainnya

“Kami belum bisa memastikan ternak ini mati akibat virus flu babi. Diagnosa sementara Classical Swine Fever (CSF),” ujar Norma saat dihubungi Selasa malam, 23 Mei 2023.

Menurutnya, untuk memastikan penyebab matinya ribuan ekor babi tersebut, Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah telah mengambil sampel darah babi yang diduga terkena virus untuk pengujian Laboratorium.

Lanjut dia, berdasarkan data dari lapangan, jumlah ternak mati atau potong paksa sebanyak 3.642 ekor, tertangani atau diobati 281 ekor. Sedangkan yang telah divaksin, sebanyak 965 ekor.

“Sementara Kecamatan Parigi Selatan, kami tidak memiliki data pastinya, tapi tidak lebih banyak dari tiga kecamatan lainnya,” terangnya.

Norma mengatakan, langkah-langkah penanganan telah dilakukan. Seperti, DISPKH telah melayangkan surat edaran yang berisi imbauan, diantaranya tentang larangan perusahaan, pedagang, dan pemilik ternak, memasukan atau mengeluarkan babi hingga produk olahannya ke Kabupaten Parigi Moutong.

Kemudian melaporkan kepada petugas, apabila menemukan ternak babi yang sakit dengan gejalan klinis serta melakukan pencucian dan desinfektan kadang, peralatan kandang dan kendaraan secara rutin.  

“Kami juga menyarankan peternak untuk melakukan vaksin hog cholera secara berskala, dan mengubur bangkai ternak dan tidak membuangnya ke sungai, saluran air serta laut,” ujar Norma.

Kemudian, DISPKH  juga telah menyurati Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah, untuk permohonan bantuan obatan, vitamin dan vaksin ternak babi.

“Yang sangat dikhawatirkan secara nasional, ialah virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi, karena daya musnanya lebih tinggi hampir 100%. Jika satu ternak kena, semuanya dalam waktu singkat akan mati. Sematara kami menunggu hasil uji Lab sampel darah babi,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar