NASIONAL, Zenta Inovasi– Sekretaris Kementerian Koperasi (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim menjelaskan, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memiliki tiga pendekatan untuk mendorong pertumbuhan koperasi di Indonesia.
Pertama adalah mendorong Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota mempunyai satu koperasi modern yang menjadi motor penggerak untuk menjadi contoh bagi generasi muda yang ingin mendirikan usaha bisa melalui koperasi.
KemenKopUKM melakukan pendampingan melalui inkubasi untuk mendorong pertumbuhan koperasi di kabupaten/kota.
“Inkubasi ini bisa digunakan untuk menumbuhkembangkan bisnisnya,” ujarnya, di Gedung Sarinah, pada Jumat, 19 Juli 2024, melansir kemenkopukm.go.id.
Kedua, KemenKopUKM memfasilitasi akses pembiayaan bagi koperasi dengan menyediakan lembaga pengelolaan dana bergulir yang bisa dimanfaatkan koperasi untuk mengemban skala bisnis koperasi.
“Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan, pengelolaan dana bergulir diprioritaskan dua tahun terakhir ini untuk koperasi supaya bisa mendapatkan pembiayaan yang kompetitif,” terangnya.
Ketiga, peningkatan kapasitas SDM antara lain KemenKopUKM bersama pemerintah daerah dan stakeholder terkait menyediakan dana alokasi khusus untuk memberikan pendampingan dan pelatihan terutama para pengurus koperasi supaya mau meningkatkan kapasitas SDM dari waktu ke waktu.
“Sudah kita rasakan dan lihat bagaimana pembangunan di bidang ekonomi yang salah satunya didukung oleh perkoperasian. Para penggerak koperasi baik itu di sektor produksi, sektor konsumen sudah bahu-membahu sehingga kita bisa menciptakan banyak sekali pelaku usaha mikro dan kecil yang tangguh yang terkonsolidasi yang terakselerasi sehingga pada hari ini kita bisa melihat kontribusi sektor koperasi pada PDB meningkat secara signifikan,” pungkasnya.
Melansir dari https://www.kemenkopukm.go.id/read/peringati-harkopnas-kemenkopukm-tekankan-pentingnya-koperasi-bangun-ekonomi-mikro-dan-kecil