Parigi Moutong, Zenta Inovasi – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DISPKH) Kabupaten Parigi Moutong, melalui Bidang Prasarana Pengolahan dan Penyuluhan, pada 2023 kemarin telah selesai dan dinilai sukses melaksanakan dua program kegiatan yakni Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian dan Program Penyuluhan Pertanian.
Demikian kata Plt.Kepala DISPKH Parigi Moutong, Normawati Said melalui Kepala Bidang Prasarana dan Penyuluhan, Nurlina Sani, Sabtu 30 Desember 2023, di Parigi.
Dia menjelaskan, untuk program Penyediaan Prasarana Pertanian pada 2023, telah dibangun tiga gedung Pusat Kesehatan Hewan atau Puskeswan, di Desa Suli Kecamatan Balinggi, di Boyantongo dan di Desa Aedan Raya Kecamatan Moutong, serta irigasi Air Tanah Dangkal (ATD ) Peternakan di Desa Bukit Makmur Kecamatan Bolano Lambunu oleh Kelompok Kuwat.
Sementara untuk Program Penyuluhan Pertanian, lanjutnya, terdapat tiga sub kegiatan, yakni peningkatan kapasitas kelompok tani, peningkatan kapasitas penyuluh dan sekolah lapang.
“Untuk program Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani ini, kami telah melakukan sosialisasi di tiga kecamatan yaitu di Parigi Selatan, Tinombo Selatan (Tinsel) dan Kecamatan Ongka Malino. Pada masing-masing kegiatan kita menghadirkan 50 peserta keterwakilan dari aparat desa dan kelompok peternak,” terangnya.
Nurlina menambahkan, program yang kedua pada sub kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani adalah pendampingan teknologi di kelompok tani Manunggal Jaya kecamatan Ongka Malino.
“Pesertanya 50 orang yang merupakan anggota Gapoktan Manunggal Jaya. Kami menghadirkan narasumber dari Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako (Untad),” ujarnya.
Sehingga kata dia, pada kegiatan ini jumlah peternak di Kabupaten Parigi Moutong yang sudah ditingkatkan kapasitasnya, sekitar 200 peternak.
Lanjutnya, pada sub kegiatan yang kedua, Peningkatan Kapasitas Penyuluh Peternakan, telah dilakukan Bimtek selama tiga hari yang dihadiri 40 penyuluh. Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu narasumber dari Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP), BKPSDM Provinsi dan Kepala Kantor Penyuluhan Pertanian Parigi Selatan.
Ia menambahkan, untuk sub kegiatan yang ketiga adalah sekolah lapang, yakni Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Belo Singgani di Kecamatan Tinsel. SPR ini telah melakukan rangkaian kegiatan selama lima bulan, yaitu Bimtek kurikulum pengolahan pakan, pembuatan sistem perkandangan yang memenuhi standar, manajemen dan pendampingan.
“SPR bekerjasama dengan UNTAD dan IPB. SPR ini didampingi Fasilitator. Alhasil ada 9 Dewan Perawakilan Pemilik Ternak (DPTT) yang tadinya belum memiliki kandang telah membangun kandang meski masih dengan konstruksi kayu,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, setiap DPTT telah melakukan penanaman hijauan pakan, melakukan praktek teknologi formulasi pakan komplit untuk penyediaan pakan bergizi bagi ternak.
Bahkan kata dia, saat ini manajer SPR Belo Singgani telah membuka peluang investasi, dan kabar baiknya telah mendapatkan investor indvidu. Pendampingan usaha ini dilakukan oleh manajer dan sembilan DPPT.
Sekolah Lapang kedua, lanjut dia, ada di Kecamatan Parigi Selatan. Sekolah ini dibentuk bersamaan dengan Belo Singgani.
“Ini akan menjadi pilot project. Sekolah Lapang di Kecamatan Parigi Selatan ini, telah ditetapkan sebagai kawasan produksi sentra peternakan. Target besarnya adalah nantinya bisa menjadi salah satu pemasok kebutuhan daging sapi ke IKN,” tutupnya.