Nurul Syafana Siswa SMP Muhammadiyah 1 Parigi Tengah Raih Juara 1 Lomba Puisi

Nurul Syafana Siswa SMP Muhammadiyah 1 Parigi Tengah Raih Juara 1 Lomba Puisi
FOTO : Nurul Syafana Bashar Badja siswa perwakilan dari SMP Muhammadiyah 1 Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong, menerima penghargaan sebagai peraih juara 1 lomba puisi tingkat SMP pada pameran promosi Perpustakaan dan Kearsipan serta lomba minat baca. Kamis malam 16 November 2023. (The Opini)

Parigi Moutong, Saurus Trans Inovasi – Nurul Syafana Bashar Badja siswa perwakilan dari SMP Muhammadiyah 1 Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong, meraih juara 1 lomba puisi tingkat SMP pada pameran promosi Perpustakaan dan Kearsipan di malam penutupan, Kamis 16 November 2023.

Diketahui, Syafa sapaan akrab Nurul Syafana, mulai menunjukan minat dan bakatnya dalam bidang berpuisi, ketika terpilih sebagai salah satu pembaca puisi pada kegiatan Musyawarah Daerah Muhammadiyah bulan Mei lalu.

Bacaan Lainnya

Kemudian dia terus giat mengasah kemampuanya, dengan mengikuti  lomba baca Puisi pada Hari Anak tingkat kabupaten yang dilaksanakan oleh DP3AP2KB Parigi Moutong dan mendapat juara ke-3.

Juga bertepatan dengan  peringatan Hari Pahlawan 10 November kemarin, Syafa mengikuti lomba baca puisi tingkat kabupaten, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong, juga meraih juara ke-3.

Kegiatan pameran promosi Perpustakaan dan Kearsipan serta lomba minat baca itu, berlangsung selama sepekan, digelar untuk memperingati hari kunjung perpustakaan dan bulan gemar membaca.

Staf Ahli Ekonomi Pembangunan dan Kesra, Mawardin, dalam sambutannya saat malam penutupan mengatakan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parigi Moutong terus menunjukkan integritas, kredibilitas melalui setiap upaya promosi kelembagaan serta gerakan pembudayaan kegemaran membaca.

Ia mengatakan, pergelaran lomba, pentas seni budaya serta pameran itu dalam rangka peringatan hari kunjung perpustakaan dan bulan gemar membaca, merupakan upaya promosi yang baik.

Harapannya, agar masyarakat dapat melihat perpustakaan, bukan hanya buku saja. Tetapi, sebagai tempat untuk mengeksplorasi pengetahuan informasi baru.

Menurut dia, Perpustakaan juga, seharusnya dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan inklusi sosial, seperti pengembangan keterampilan , dan studi kelompok masyarakat terhadap bidang kajian tertentu.

Bahkan, pembentukan kelas literasi yang memberdayakan segala potensi sumber daya masyarakat. Sehingga, dapat bernilai ekonomi untuk kesejahteraan hidup.

“Ini dapat dibuktikan dengan melihat atau menemukan berbagai produk dari hasil program inklusi sosial masyarakat desa kita, yang terpajang pada stand- stand pameran,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *