Saran Komisi V untuk PLN Terkait Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik

Saran Komisi V untuk PLN Terkait Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik
FOTO : ISTIMEWA (Doc.PLN)

NASIONAL, Saurus Trans Inovasi – Komisi V DPR RI melalui Panitia Kerja (Panja) Transisi Energi ke Listrik, memberikan sejumlah saran pada PT PLN (Persero) dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik.

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menilai, dalam mendorong penetrasi kendaraan listrik di Indonesia, PLN tak bisa sendiri. Upaya PLN dalam memasifkan infrastruktur kendaraan listrik hingga menebar insentif untuk masyarakat perlu mendapatkan dukungan lewat iklim investasi maupun kebijakan yang mendorong penuh peralihan kendaraan ini.

Bacaan Lainnya

“Tidak akan pernah sampai kepada target, kalau kemudian target-target yang ingin dicapai oleh PLN tidak didukung oleh sektor-sektor lainnya, ungkapkan, supaya kami juga bisa kemudian menyampaikan ini ke pihak lain,” ujar Herman saat rapat dengar pendapat (RDP) Panja Transisi Energi ke Listrik Rabu, (12/7/2023).

Senada dengan Herman, Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengharapkan kontribusi lebih PLN dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, tidak hanya di sisi hulu tetapi jujuga hilir.

Kedepan, Deddy optimis bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin berkembang dan justru bisa menjadi peluang bisnis baru.

“Ada bisnis-bisnis turunan dari yang sekarang sedang berkembang dan akan menjadi trend terus kedepan, misalnya soal bisnis electric vehicle di mana PLN (bisa) memiliki peran (lebih), katakanlah battery provider, tempat charger,” ujar Deddy.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Salah satunya, mereka bermitra dengan banyak pihak baik produsen kendaraan listrik, maupun pabrikasi serta bengkel konversi.

Dukungan PLN telah menciptakan ekosistem yang matang guna mengakselerasi transformasi sektor transportasi dari yang berbasis impor energi fosil menuju berbasis domestik mennggunakan daya listrik yang juga langsung berkontribusi pada pengurangan emisi.

Sedangkan di sisi mid-stream, PLN telah mengoperasikan 616 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 1.401 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), serta lebih dari 9.000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).

“Bagi para pelanggan yang baru membeli kendaraan listrik kami juga langsung siapkan layanan home charging sehingga bisa memudahkan masyarakat untuk melakukan pengisian daya di rumah,” ujar Darmawan.

Sudah ada lebih dari 1.700 pelanggan home charging. Hingga Juni 2023, jumlah transaksi pengisian daya kendaraan listrik sudah lebih dari 73 ribu transaksi.

Untuk pelanggan, pihaknya juga sudah membuat platform Electric Vehicle Digital System (EVDS). Lewat platform yang terintegrasi dengan PLN Mobile ini, pelanggan bisa menemukan seluruh kebutuhan listrik dan kendaraan listriknya.

PLN juga memberikan berbagai insentif seperti diskon tarif listrik untuk pengisian daya di rumah dari pukul 23.00 – 05.00 sebesar 30%. PLN juga intensif melakukan banyak promo tambah daya listrik bagi masyarakat, sehingga tak perlu khawatir listrik rumahnya tidak cukup untuk memiliki kendaraan listrik. (SUMBER : Siaran Pers DPR RI)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *