NASIONAL, Saurus Trans Inovasi – Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, mendorong peran generasi muda untuk mengembangkan dan memajukan sektor perkebunan.
Kopi memiliki peluang pasar yang sangat besar karena konsumen baik nasional maupun internasional terus meningkat, bahkan kini semakin marak bermunculan ragam produk olahan kopi.
“Inilah saatnya petani milenial ikut terjun langsung geluti dan kembangkan komoditas perkebunan beserta produk turunannya. Optimalkan inovasi dan hasilkan produk baru yang jitu. Kita perkaya dan sinergikan bersama kekuatan komoditas kita,” ujarnya, melansir pertanian.go.id.
Kata ia, tentunya disesuaikan dengan trend pasar saat ini dan teknologi yang mumpuni, dengan didukung ide kreatif, inovatif dan komitmen yang kuat, agar kualitas hasil produksi hingga produk turunannya semakin bermutu baik, berdaya saing dan berpeluang ekspor menembus pasar global.
Ia menilai, peluang usaha perkebunan terbuka lebar, untuk itu harus diperhatikan dan dipantau terus ketersediaan komoditas kedepannya, agar dapat terjamin dan keberlanjutan.
“Sudah saatnya regenerasi petani, diharapkan kita semua dapat bersinergi berkolaborasi bersama-sama memperkuat pertanian ini, mari ajak dan rangkul generasi milenial agar mau ikut menggeluti atau berwirausaha di bidang pertanian termasuk perkebunan,” tukasnya.
Ia menegaskan, generasi muda harus dapat melihat dan menangkap peluang dengan strategi yang baik dan tepat.
Untuk diketahui, di Sumatera Barat telah dibentuk Asosiasi Kopi Minang. Asosiasi ini hadir dengan program dan kegiatan yang difokuskan pada pengembangan brand kopi khususnya di Sumatera Barat (Sumbar).
“Hadirnya Asosiasi ini, bertujuan agar nama kopi dari Sumbar terangkat di ranahnya sendiri. Kita ingin nama kopi Sumbar terangkat di ranah kita sendiri dulu, baru bicara nasional dan luar negeri. Sumbar ini daerah penghasil kopi, namun masih ditemui masyarakat ada yang menggunakan kopi dari luar. Kita hadir untuk mengelola dan mengajak petani serta edukasi masyarakat bahwa ini loh kopi terbaik di Sumbar, sehingga masyarakat Sumbar tahu dan menyadari kita punya potensi kopi terbaik,” ungkap Ketua Asosiasi Kopi Minang I Putu Mulya Agung Wahyudi, saat ditemui disela-sela kegiatan Penas XVI Tahun 2023, di Padang, Sumatera Barat.
Namun ia mengakui, konsistensi produk selama ini masih menjadi tantangan dalam memasarkan kopi asal Sumbar.
“Karena itu perlu diseragamkan standar proses pengolahannya agar kopi yang dihasilkan bermutu baik. Sebagai contoh sentra penghasil kopi di Solok dengan kopi Solok Radjo, yang proses pengelolaannya mulai dari menanam hingga panen dan menghasilkan biji kopi mentah, sudah memenuhi standar yang baik,” tandasnya.
I Putu juga menjelaskan, kopi specialty terbaik yang dimiliki Sumbar saat ini adalah jenis arabika. Kopi jenis ini jumlahnya tidak banyak tapi kualitasnya terbaik. Jadi, walau dengan jumlah sedikit namun kualitas kopi sangat bagus.
Ia menekankan pentingnya standarisasi proses pengelolaannya sehingga hasil kopinya konsisten dan pada akhirnya memiliki value atau nilai jual yang berdaya saing.
Melansir dari https://ditjenbun.pertanian.go.id/bisnis-usaha-kopi-kian-melejit-ayo-generasi-muda-tidakkah-kau-tertarik/