Petani dan Pelaku Usaha Durian Dikunjungi Auditor GACC, Apdurin Optimis Parigi Moutong Penuhi Protokol Ekspor

Parigi Moutong, Zenta Inovasi – Petani dan pelaku usaha durian mendapat  kunjungan dari auditor General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC) pada Selasa 11 Maret 2025.

Kunjungan Mr. Cai Bo dan Mr. Wang Yinpeng ini bertujuan untuk melakukan audit atau field assessment serta memastikan kesiapan kebun dan rumah kemas durian segar memenuhi standar ruang lingkup ketertelusuran (traceability).

Bacaan Lainnya

Terkait itu, Ketua Asosiasi Perkebunan Durian (Apdurin) Parigi Moutong, Hengky Idrus menyampaikan, semua pihak terkait sudah mempersiapkan diri dengan baik menyambut kunjungan tim auditor.

“Baik itu fasilitas dan SOP-nya, juga teknis lainnya sehingga kesiapan yang sudah dilakukan dapat tersampaikan dengan baik dalam proses audit atau field assessment ini,” terang Hengky.

Kata Hengky, audit dilakukan dengan melakukan kunjungan ke beberapa kebun durian teregistrasi, rumah kemas teregistrasi hingga ke laboratorium. Audit ini sendiri merupakan tahapan dalam memenuhi protokol ekspor durian segar, sekaligus memastikan bahwa durian segar asal Indonesia telah memenuhi persyaratan keamanan pangan dan mutu pangan.

Ia menyampaikan, Apdurin telah melakukan berbagai upaya dalam membantu  akselerasi ekspor durian. Melalui komitmen tersebut, Apdurin tidak hanya memberikan dukungan, namun juga pendampingan  serta memfasilitasi kebun petani dan rumah kemas durian untuk mendapat sertifikasi.

“Kami berkomitmen mendukung petani dan pelaku usaha di Sulawesi Tengah, khususnya Parigi Moutong. Kita upayakan agar komoditas durian kita memiliki kualitas yang baik, sehat dan dapat bersaing dengan negara lainnya,” tutur Hengky.

Hengky menjelaskan, protokol ekspor durian ini menitikberatkan pada konsep traceability dimana ketertelusuran tahapan produksi durian segar, baik mulai dari proses tanam di kebun hingga siap dikirimkan dapat terpantau dan ditelusur.

Sehingga dalam prosesnya, ketertelusuran tersebut melibatkan kerja sama dan koordinasi antar kementerian/lembaga seperti Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan hingga Pemerintah Daerah.

Menurut Hengky, buah durian merupakan komoditas produk pertanian yang memiliki potensi ekspor sangat tinggi di Indonesia. Harapannya, dengan adanya protokol ekspor yang disepakati kedua negara, Indonesia, khususnya Parigi Moutong, bisa mendapat akses pasar dan melakukan ekspor langsung ke China dengan lebih mudah.

“Dengan akses langsung untuk ekspor ke China, dapat mempercepat akselerasi ekspor serta meningkatkan perekonomian masyarakat Parigi Moutong” tutup Hengky.

Pantauan media ini, tim auditor hadir bersamaan dengan Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan pada Badan Pangan Nasional, Brigjen Pol Hermawan, Dinas Pangan Provinsi, perwakilan Badan Karantina Indonesia (Barantin), Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Nelson Metubun, Plt Kadis Ketahanan Pangan Parigi Moutong, Aziz Tombolotutu, Sekjen Apdurin, Aditya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *