Pemda Parigi Moutong Berhasil Turunkan Angka Miskin Ekstrem

SUMBER FOTO : SAURUS T.V

Parigi Moutong, Zenta Inovasi– Pemerintah Daerah Parigi Moutong berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem, dari 6,2 persen menjadi 1,3 persen di tahun 2024.

Demikian kata Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong, Irwan, di Parigi, Senin 20 Januari 2025.

Bacaan Lainnya

“Tiga tahun lalu kita sempat menyentuh angka kemiskinan ekstrem 6,2 persen, sekarang kita tinggal 1,3 persen. Jadi dalam dua tahun kita berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem,” ujarnya.

Menurut Irwan, secara umum tingkat kemiskinan di Parigi Mourong cenderung turun dari tahun ke tahun, meski garis kemiskinan yang ditetapkan BPS naik.

“Kita lihat presentasenya cenderung turun lima tahun belakangan, dari 17 persen tinggal 14,2 persen,” ungkapnya.

Kata Irwan, garis kemiskinan Parigi Moutong saat ini mendekati Rp600 ribu, dan itu masuk kategori tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten kota lain,

“Pengentasan kemiskinan ini sangat kompleks. Bisa saja pendapatnya hari ini sama dengan tahun depan, tetapi sekarang tidak masuk kategori miskin tapi tahun depan dikategorikan miskin karena ada yang namanya garis kemiskinan,” jelasnya.

Pada prinsipnya lanjut Irwan, untuk menurunkan presentase yang paling miskin dapat dibantu dengan memenuhi kebutuhan pokoknya.

“Kalau dia sudah mampu memenuhi kebutuhan pokoknya tetapi masih miskin, kita bantu buka kesempatan kerja atau buka usaha, kalau sudah dibuka pekerjaan tapi masih miskin mungkin dibantu dengan jaminan lain lagi,” bebernya.

Irwan menambahkan, turunya angka kemiskinan di Parigi Moutong berkat kolaborasi dan kontribusi banyak pihak.

“Dikerjakan lintas sektor lintas OPD, sehingga kemiskinan kita bisa turun,” kata dia.

Irwan juga menyebutkan, pendataan oleh BPS dilakukan setiap bulan Maret dan September. Sehingga ia mengimbau pemerintah desa menyalurkan bantuan ke warga sebelum pendataan tersebut.

“Hendaknya bantuan-bantuan ke masyarakat direalisasikan sebelum Maret atau sebelum September. Semakin cepat direaliasaikan masyarakat bisa membelanjakan agar pada saat pendataan itu akan mempenaruhi data,” terangnya.

Selain itu lanjut Irwan, agar angka kemiskinan tidak meningkat maka perlu menjaga inflasi terutama jelang hari raya.

“Kita harus bertindak atau mengintervensi seperti operasi pasar, penyaluran gas ke masyarakat sebelum hari H. ini akan menjaga inflasi daerah. Menahan laju naiknya harga,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *