Sulawesi Tengah, Zenta Inovasi – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), terus berupaya membentuk ekosistem bisnis yang sehat bagi produk buah dan hortikultura termasuk durian asli Indonesia untuk bersaing di pasar global.
Demikian diungkapkan Deputi Bidang UKM KemenKopUKM, Hanung Harimba Rachman, saat berdiskusi dengan para pelaku usaha durian, di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu (17/01).
Ia mengatakan, salah satu contoh ekosistem durian yang berhasil adalah Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (APDURIN) bekerja sama dengan pemerintah hingga Indonesia Trading House, di China, mengundang investor atau buyer agar datang ke Parigi Moutong untuk berinvestasi.
“Melalui ekosistem ini, masyarakat yang biasanya tidak punya kepastian pasar untuk barangnya kini bisa menjual produknya bahkan mendapat investasi. Mereka juga bisa memperluas pabrik dan mulai berani menyediakan produk-produk yang dibutuhkan pasar dunia,” ujarnya, melansir kemenkopukm.go.id.
Ia menjelaskan, pasar durian dunia sangat besar, diperkirakan hingga tahun 2025 pedagangan durian di dunia akan mencapai 30 miliar dolar Amerika Serikat (AS), sementara Indonesia baru bisa mengekspor sekitar 200 ribu dolar AS.
Selain itu kata ia, saat ini bukan hanya durian utuh yang diekspor, tetapi juga model koral yang dikemas per biji dengan kuantitas lima kilogram, serta produk yang sudah berbentuk pasta.
Namun, ia masih menemukan adanya pekerjaan rumah (PR) yang perlu dilakukan pemerintah khususnya departemen teknis dalam mengatasi berbagai persoalan pelaku usaha durian di lapangan.
“Pertama mengenai ekspor, mereka mengalami kesulitan tidak bisa langsung ekspor ke China karena ada PR yang harus kita selesaikan, yaitu protokol mengenai karantina yang harus segera dipercepat, kedua penyakit, mereka masih kesulitan dan membutuhkan izin dari lembaga terkait untuk impor obat-obatan tertentu, dan ketiga adalah kesulitan terkait pupuk,” terangnya.
Ia menilai, untuk mengatasi kesulitan pupuk, solusi jangka panjang yaitu para petani bisa membentuk koperasi sehingga mampu membuat pabrik pupuk sendiri.
“Sedangkan untuk jangka pendek, pemerintah harus memastikan agar ekosistem yang sudah terbentuk ini mendapatkan pupuk,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Parigi Moutong Sofiana Pandean, memberikan dukungan kepada pelaku UMKM di daerahnya, khususnya untuk pelaku usaha durian agar terus meningkatkan kapasitas produksi mereka.
“Belum lama ini pada 2023, kami menggelar festival durian dan ini membuat kedatangan investor semakin meningkat. Kami mendukung adanya investor masuk ke Parigi Moutong agar pelaku UMKM di sini naik kelas,” pungkasnya.