Parigi Moutong, Saurus Trans Inovasi – Tindak lanjut Parigi Moutong sebagai kabupaten durian, Dinas Koperasi dan UMKM mendorong pelaku usaha rumahan mengembangkan durian sebagai bahan dasar olahan produk.
Sebagaimana yang sudah dilakukan salah satu UMKM di Desa Maleali Kecamatan Sausu.
“Ini mie siap saji dan sambal rasa durian, hasil UMKM Desa Maleali. Rasanya kami sudah coba, memang enak,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Parigi Moutong, Sofiana, belum lama ini.
Kata dia, mie dan sambal durian ini sudah dipasarkan hingga ke Kabupaten Poso dan Kota Makassar Sulawesi Selatan.
Sehingga kata dia, olahan ini menambah daftar produk UMKM berbahan dasar buah durian.
“Kita sudah punya biji durian jadi keripik, dodol durian dan ini bertambah lagi ada mie dan sambal durian,” bebernya.
Ia menambahkan, belum lama ini Dinas Koperasi dan UMKM juga sudah melatih lima kelompok untuk membuat bronis durian dan bronis kelor.
“Yang latih itu kami kolaborasi dengan PKK, karena memang PKK dibawah kepemimpinan ibu Noor Wachida Tombolotutu, sudah mengikuti berbagai pelatihan dan lomba-lomba hingga ke tingkat nasional. Jadi bronis durian dan kelor ini dibuat lebih menarik agar bisa jadi oleh-oleh,” jelasnya.
Kata dia, berdasarkan hasil uji coba bronis durian dan bronis kelor bisa bertahan selama satu minggu.
“Jadi bisa untuk oleh-oleh, tinggal bagaimana legalitas seperti BPOM dan PIRT dan perlu mempercantik kemasan agar bisa dipasarkan,” terang Sofiana.
Selain olahan berbahan dasar durian dan kelor, pihaknya juga mendorong produk UMKM gula semut bisa masuk di pasar modern.
Diketahui berdasarkan data, jumlah UMKM di Parigi Moutong tahun sebelumnya sekitar 24.804 dan saat ini bertambah kurang lebih 500 sehingga total diperkirakan ada 25.304 UMKM.
Alamat Redaksi :