NASIONAL, Zenta Inovasi – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, mengingatkan pemerintah daerah (pemda) supaya terus memperhatikan ketersediaan komoditas yang bisa mempengaruhi inflasi.
“Khusus untuk masalah pangan, beras masih mengalami kenaikan atau diatas harga acuan pemerintah, kedua adalah daging ayam ras, kemudian ketiga bawang putih,” katanya, secara hybrid, dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin 22 Januari 2024.
Ia mengatakan, intervensi pemerintah pusat maupun Pemda dalam bentuk bantuan sosial (Bansos), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan gerakan pasar murah, perlu terus digenjot.
Kata ia, pemda dengan bantuan stakeholder terkait perlu melakukan langkah-langkah untuk menjaga agar ketiga komoditas itu harganya tetap terkendali.
Sementara, pada tingkat pusat, antara badan-badan terkait perlu mengambil inisiatif dan koordinasi lebih lanjut mengenai ketersediaan ketiga komoditas tersebut.
Pasalnya, kenaikan harga ketiga komoditas tersebut diungkapkan oleh sejumlah pembicara pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah.
Mereka diantaranya Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Perlu duduk bersama antara Badan Pangan, kita harapkan bisa menjadi wasitnya, Kementan untuk produksi dalam negeri, Kemendag untuk menutup kekurangan dengan cara importasi, dan kemudian juga dari Bulog untuk masalah beras ini, masalah stok nasional,” ujar Mendagri.
Pihaknya juga mempersilakan jika ada lembaga yang berinisiatif untuk mengendalikan harga bawang putih dan harga daging ayam ras.
“Karena bawang putih sekali lagi tergantung impor, setelah impornya masuk realisasikan digelontorkan dengan harga yang wajar maka itu pasti akan turun,” tandasnya.
Ia menegaskan, pengendalian angka inflasi terutama membantu rakyat yang tidak mampu memiliki daya beli.
(Sumber: Puspen Kemendagri