Parigi Moutong, Zenta Inovasi – Sebanyak sepuluh siswa SD Negeri kayuboko mengikuti program Gerakan Seninam Masuk Sekolah (GSMS) 2025.
Diketahui, SD Negeri Kayuboko merupakan salah satu dari 15 sekolah penerima GSMS, program Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) 2025 yang dikerjasamakan dengan Pemerintah Daerah serta satuan pendidikan untuk gerakan pemajuan kebudayaan.
Sepuluh siswa ini belajar seni tari kreasi, yang diajarkan Seniman Feriyanto SE dan dibantu asistenya, Maria Goretty Towaki S,Pd.
“Materinya sudah mencapai 20 persen, yang diajarkan baru sekitar gerak dasar yang tidak menghilangkan gerak khas Sulawesi Tengah,” jelas Seniman Feriyanto, dihubungi Jumat 29 Agustus 2025.
Menurut Feriyanto, secara konsep tarian kemungkinan masih bisa berubah, karena saat ini pihaknya tengah dalam proses meramu dan mengamati kemampuan siswanya.

“Pastinya saya mau mengangkat kearifan lokal, budaya atau potensi yang ada di Kecamatan Parigi Barat,” tuturnya.
Kata dia, untuk mendukung pembelajaran pihaknya menggunakan properti berupa replika dan keranjang buah.
“Kami menggunakan replika durian mainan dan keranjang buah. Untuk properti kami langsung beli ke pengrajin atau toko mainan yang ada di Parigi,” ujarnya.
Dia berharap, siswa yang diajar bisa mencintai seni tari sebagai bagian dari melestarikan nilai- nilai budaya Sulawesi Tengah dan mempromosikan potensi yang ada di Kabupaten Parigi Moutong.
“Semoga adik- adik binaan saya, bisa mencintai tarian ini, dan ikut bangga terhadap budaya yang ada di Sulawesi Tengah. Termasuk senang mempromosikan budaya dan potensi yang ada didaerah kita,” pungkasnya.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong, Ninong Pandake, melalui Pamong Budaya Ahli Muda Melly Novandha mengatakan, GSMS telah dimulai sejak 28 juli dan akan berakhir pada September mendatang.
Pihak Bidang Kebudayaan berharap, seluruh seniman dapat menyelesaikan pembelajaran dengan tepat waktu, sehingga siap menampilkan yang terbaik pada pentas akhir nanti.




Alamat Redaksi :