Sulawesi Tengah, Zenta Inovasi – Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan Diseminasi Produk Penerjemahan Buku Cerita Anak Dwibahasa, di Hotel Santika, Palu. Jumat, 24 Oktober 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh 35 penulis buku cerita anak dwibahasa tahun 2025 dari berbagai wilayah di Sulawesi Tengah, tiga diantaranya dari Kabupaten Parigi Moutong.
Tiga penulis asal Parigi Moutong tahun ini membuat empat karya cerita anak dwibahasa. Mereka adalah Syilva Muslimah, menulis buku berjudul Tari Tara Naeka (Tari Tidak Takut) dan Warna-Warni Festival Teluk Tomini dalam bahasa daerah Kaili Tara- bahasa Indonesia.
Kemudian, dua penulis lainya yang menulis dalam bahasa Kaili Rai- bahasa Indonesia yakni Nur Asma, menulis buku berjudul Suraya Gie Poana i Yojo (Piring Lidi Anyaman Yojo) dan Widad Zahira, menulis buku berjudul Misteri Vayo Nalipo (Misteri Bayangan yang Hilang).
Syilva Muslimah mengatakan, tantanganya adalah berbeda dari tahun sebelumnya ketika menulis buku cerita jenjang B, kali ini mereka diwajibkan menulis buku jenjang C yang ditujukan untuk pembaca semenjana, yaitu dalam rentang usia 10-12 tahun.
“Sementara untuk buku jenjang C memiliki jumlah halaman yang lebih banyak serta kalimat yang lebih panjang dan kompleks,” ujar Syilva, ditemui di Parigi, Sabtu 25 Oktober 2025.
Selain itu, kata dia, karena menyasar pembaca semenjana, maka konflik dalam cerita juga mesti dibuat lebih kompleks, menantang, dan mendalam sehingga memancing pembaca untuk berpikir kritis.
“Secara pribadi saya juga memiliki tantangan tersendiri karena harus menyelesaikan dua naskah sekaligus. Balai Bahasa sangat ketat mengawal proses penulisan untuk menjamin kualitas buku yang terbit,” jelas ketua TBM Sou Mpelava itu.
Eva sapaan akrabnya, menjelaskan, tantangan lainya adalah penulis harus memastikan tidak ada kesalahan dalam naskahnya baik teks maupun ilustrasi. Hal ini harus dan hanya bisa dilakukan dengan cara membaca dengan saksama dan melihat setiap detail ilustrasi berulang-ulang.
“Saya dan tentunya seluruh penulis berharap karya yang telah kami tulis dapat dibaca oleh banyak orang khususnya anak-anak dan mambantu meningkatkan budaya literasi serta turut memperkenalkan kearifan lokal Sulawesi Tengah, dan membantu dalam pelestarian bahasa daerah,” tuturnya.
Pihaknya juga berharap dukungan dari pemerintah daerah di tiap kabupaten untuk membantu penyebarluasan karya ini.
Dilansir dari laman resmi Balai Bahasa Sulteng, kegiatan diseminasi ini dihadiri tamu undangan dari berbagai unsur masyarakat, antara lain komunitas literasi, Taman Baca Masyarakat, KKG, MGMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, BPMP Sulteng, BGTK Sulteng, dan sejumlah awak media.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat hasil produk penerjemahan yang dihasilkan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah sekaligus memberikan apresiasi kepada para penulis yang telah berkontribusi dalam penulisan buku cerita anak dwibahasa.
Buku-buku yang dihasilkan mengangkat tema kearifan lokal Sulawesi Tengah yang dipadukan dengan unsur STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Subbagian Umum BBPST, Abdul Rahim Husin, S.Kom., dan menghadirkan narasumber Bunda Literasi Kota Palu, Diah Puspita. Dalam paparannya, Diah menekankan pentingnya menghadirkan buku cerita anak yang tidak hanya menarik secara visual dan bahasa, tetapi juga mendidik serta relevan dengan nilai-nilai lokal.
Ia juga mendorong para penulis untuk terus berinovasi dalam menulis cerita yang mampu menumbuhkan imajinasi, karakter, dan kecintaan anak-anak terhadap literasi sejak dini.
Selain itu, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan 37 surat hak cipta oleh Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Wahab Marawali, S.E., M.M., kepada Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah.
Penyerahan ini menjadi bentuk penghargaan atas karya-karya orisinal para penulis dan penerjemah yang telah berkontribusi dalam pengembangan literasi anak berbasis budaya lokal di Sulawesi Tengah.




Alamat Redaksi :