Pemda Parigi Moutong Usulkan Lima Titik Sekolah Terpadu di Wilayah Terpencil

Parigi Moutong, Zenta InovasiPemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong, mengusulkan pembangunan lima sekolah terpadu di wilayah terpencil untuk tahun 2025 di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sekolah Terpadu itu mencakup PAUD–SD–SMP dengan lokasi yang diusulkan merupakan wilayah dengan sebaran penduduk yang cukup jauh dari pusat layanan pendidikan dan akses transportasi yang terbatas.

Bacaan Lainnya

Lokasi yang dimaksud merupakan lokasi daerah khusus berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 160/P/2021 Tentang Daerah Khusus Berdasarkan Kondisi Geografis. Sehingga peserta didik kesulitan menjangkau sekolah terdekat.

Adapun lima lokasi yang diusulkan berdasarkan Kepmendikbudristek dimaksud adalah Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Parigi Moutong Kecamatan Sausu Desa Sausu Salubanga Lingkungan SDN TERPENCIL MANGGALAPI. Kecamatan Tinombo Desa Ogolala Lingkungan SD INPRES 3 TERPENCIL LOMBOK. Desa Patingke Lingkungan SDK TERPENCIL PATINGKE. Kecamatan Tinombo Desa Lombok Barat Lingkungan SDK BABONG. Kecamatan Palasa Desa Pebouang Lingkungan SDN 4 TERPENCIL MANGANGGAL BOBALO.

Keberadaan sekolah terpadu ini diharapkan dapat memperluas akses layanan pendidikan berkesinambungan dari PAUD hingga SMP. Meningkatkan angka partisipasi sekolah di daerah terpencil. Mengurangi angka putus sekolah akibat kendala jarak dan kondisi geografis. Menjamin pemerataan mutu pendidikan di wilayah perbatasan dan pedesaan.

“Pengusulan Sekolah terpadu ini sebagai upaya Pemerintah Daerah untuk menekan angka putus sekolah, yang outputnya adalah meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Banyak angka putus sekolah kita dari wilayah terpencil, misalnya anak itu bisa sekolah SD karena ada sekolahnya di situ, tetapi ketika melanjutkan ke SMP memilih tidak lanjut karena jauh ke SMP, ini jadi perhatian pemerintah daerah,” ujar Bupati Erwin Burase, ditemui di Parigi, Senin 13 Oktober 2025.

Terkait itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Sunarti menambahkan, pengusulan itu dilakukan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemdikdasmen.

“Tanggal 3 Oktober lalu kami mendampingi Bupati Bapak Erwin Burase bertemu dengan pihak Kementrian Pendidikan, disana kami diterima untuk audensi. Begitu perhatianya Bupati kita dengan pendidikan, sehingga kami ingin berinisiatif mengkonekan program Kemdikdasmen dengan visi misi Bupati dibidang pendidikan,” terang Sunarti, ditemui di ruang kerjanya, Selasa 14 Oktoboer 2025.

Sunarti menambahkan, pemerintah daerah menyadari bahwa membangun Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan, tidak cukup dengan mengandalkan kemampuan daerah. Sehingga penting untuk berupaya menjemput program pemerintah pusat.

“Kita menyampaikan profil Parigi Moutong yang daerahnya luas dibanding daerah lain di Sulawesi Tengah, dan kita masih ada wilayah geografis tertentu (terpencil). Kami menyampaikan ke Pak Menteri, kondisi pendidikan di Parigi Moutong dan apa saja yang sudah dilakukan dan hal yang kita inginkan diintervensi oleh Kemendikdasmen,” jelas Sunarti.

Kata Sunarti, pembangunan sekolah terpadu ini harus diseriusi, karena wilayah terpencil menjadi penyumbang angka putus sekolah tertinggi, rendahnya capaian literasi dan berimplikasi pada angka IPM daerah.

“Jika anak-anak di wilayah terpencil itu putus sekolah, mereka akan jadi penyumbang terbesar bagi rendahnya mutu pendidikan di Parigi Moutong. Akan ada potensi anak putus sekolah, buat IPM kita rendah. Penyumbang rendahnya literasi karena pembelajaran yang rendah. Sehingga perlu intervensi pemerintah baik pusat dan daerah. Jadi, dukungan Pak Bupati dan pimpinan DPRD ini sangat penting,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *