Parigi Moutong, Zenta Inovasi – Sebanyak 21 mahasiswa Fakultas Peternakan dan Perikanan (FAPETKAN) Universitas Tadulako (Untad) Angkatan 108, telah selesai melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Parigi Moutong.
Mereka secara resmi dilepas pada Jumat 5 Juli 2024, oleh Staf Ahli Bupati Bidang SDM, Pengembangan Kawasan dan Wilayah Sekretariat Daerah Parigi Moutong, Armin, S.Pd, M.Si, di lantai II Kantor Bupati.
Dalam acara tersebut, Dekan Fapetkan Untad Palu, Dr. Ir. Rusdin, MP, IPU, menyerahkan sejumlah produk hasil riset mahasiswa KKN MBKM kepada pemerintah daerah Parigi Moutong. Produk tersebut diterima oleh Staf Ahli Bupati Armin, yang didampingi oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parigi Moutong, H. Arman, S.Pd, M.Si.
Dalam sambutannya, Staf Ahli Bupati, Armin, mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN MBKM atas dedikasi, kerja keras, dan kontribusi mereka selama berada di Kabupaten Parigi Moutong.
“Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi mahasiswa MBKM Fapetkan Untad Palu untuk terus berkelanjutan dalam pengembangan studinya,” ujar Armin.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parigi Moutong, Arman, menyatakan bahwa program mahasiswa KKN MBKM ini merupakan bentuk kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan Fakultas Peternakan dan Perikanan Untad Palu.
“Ini adalah paradigma baru di mana mahasiswa KKN tidak hanya menggugurkan kewajiban di kampus, tetapi juga memprogramkan hasil riset yang sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah Parigi Moutong,” ucap Arman.
Ia berharap agar mahasiswa yang telah melakukan studinya terus berlanjut dan tidak menyia-nyiakan hasil produk yang telah ditemukan.
Arman juga mengingatkan bahwa Parigi Moutong merupakan kabupaten dengan populasi penduduk terbesar kedua di Sulawesi Tengah, sehingga memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Parigi Moutong juga berperan sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Mahasiswa KKN MBKM Fapetkan Untad Palu telah menyelesaikan masa kuliah kerja nyata selama empat bulan di Kecamatan Tinombo Selatan dan Kecamatan Parigi Selatan. Selama periode tersebut, mereka melakukan penelitian dan inovasi di bidang peternakan.
Adhi Gun Alfian, perwakilan mahasiswa KKN, mempresentasikan hasil inovasi mereka yang meliputi konsentrat pakan ternak, mineral blok, dan sirup ternak berbahan baku kelor.
Adhi mengungkapkan bahwa dengan populasi sapi mencapai 35.482 ekor, Kabupaten Parigi Moutong memiliki potensi bahan baku pupuk kompos dari kotoran hewan sebesar 232 ton per hari.
Selain itu, pengembangan sapi potong di dua kecamatan sasaran KKN MBKM sangat potensial untuk meningkatkan populasi hingga 9.000 ekor sapi di Kecamatan Tinombo Selatan dan 1.000 ekor sapi di Kecamatan Parigi Selatan.
“Kajian ini hanya didasarkan pada potensi dan daya dukung hijauan alami di kedua kecamatan tersebut. Tentunya, potensi pengembangan sapi potong jauh lebih tinggi jika dikaji lebih mendalam,” tutup Adhi.