Disperindag Ajak Masyarakat Gunakan dan Promosikan Kain Tenun Taopa

Parigi Moutong, Zenta InovasiKepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Fit Dewana, mengajak masyarakat Parigi Moutong untuk menggunakan produk lokal seperti kain tenun khas Taopa.

Menurut dia, Pemerintah Daerah (Pemda), terus berupaya mempromosikan kain tenun Taopa agar dikenal oleh masyarakat di luar Parigi Moutong.

Bacaan Lainnya

“Setiap event seperti event nasional, misalnya di Tomohon, Jakarta Expo, dan sebagainya, kami selalu perkenalkan kepada publik bahwa Tenun Taopa berasal dari Parigi Moutong, Sulawesi Tengah,” ujar Fit, ditemui Senin 4 Maret 2024.

Menurut dia, upaya Pemda terus melakukan promosi ini telah membuahkan hasil, meski belum terlalu signifikan.

“Sudah mulai banyak permintaan batik Tenun Taopa, ada dari Gorontalo dan kita sendiri dari dalam daerah,” kata dia.

Menurut Fit, masifnya promosi harus sebanding dengan peningkatan produksi oleh pengrajin. Hal ini perlu kolaborasi yang baik antara pelaku usaha dan pemerintah khususnya OPD terkait.

“Yang masih perlu ditingkatkan selain promosi adalah produksinya, karena masih terbatas. Maka, kami berharap ada kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah, supaya bisa meningkatkan kapasitas produksinya,” ucap Fit. 
Guna mendorong peningkatan produksi, Disperindag sudah melakukan pembinaan dan pendampingan, selama beberapa tahun belakangan ini.

“Dari tahun sebelumnya sudah dibantu, saat ini sudah menggunakan mesin motif. Sebenarnya bisa produksi banyak. Hanya mereka masih mengerjakan sendiri,” jelasnya.

Sayangnya kata dia, saat ini pengrajin batik tenun Taopa yang masih terus eksis tinggal satu rumah produksi.

“Saya berharap, kedepannya bisa bertambah lagi pengrajin batik tenun Taopa ini,” ungkapnya.

Padahal upaya pelestarian atau mewariskan pengetahuan menenun, sudah dilakukan hingga menyentuh sampai ke satuan pendidikan.

“Setahu saya praktek tenun sudah dimasukkan ke dalam beberapa kegiatan ekstra kurikuler di sekolah mulai SMP hingga SMK dan sebagainya, supaya mereka bisa belajar menenun,” bebernya.

Namun lanjut Fit, yang masih menjadi salah satu tantangan pelaku usaha batik tenun Taopa adalah ketersediaan bahan baku dan peralatan yang tidak memadai.

Diketahui, untuk harga satuan kain Tenun Taopa dibandrol sekitar Rp400 ribu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *