Upaya Menuju Predikat Madya, Berikut Arahan Penting untuk Gugus Tugas KLA

Parigi Moutong, Saurus Trans Inovasi – Pada rapat Koordinasi Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA), terdapat sejumlah arahan penting untuk menunjang naiknya predikat Parigi Moutong dari Pratama ke Madya.

Diantaranya arahan yang disampaikan Suharti selaku Tim Verifikasi KLA Sulawesi Tengah. Dia menyebutkan, salah satu syarat dalam meningkatkan predikat KLA yaitu komitmen Pemerintah Daerah Parigi Moutong.

Bacaan Lainnya

“Ada lima klaster yang terlibat, dunia usaha, media massa, Lembaga masyarakat dan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait, yang paling nomor satu itu komitmen Pemerintah Daerah, dalam meningkatkan KLA dari Pratama ke Madya,” ujarnya kepada wartawan, ditemui usai kegiatan, Rabu 27 September 2023.

Menurutnya, juga terdapat beberapa indikator yang belum terpenuhi, berkaitan dengan kelengkapan dokumen. Misalnya kata dia, pengurusan akte kelahiran anak berkebutuhan khusus.

Kata Ia, disinilah peran penting OPD terkait seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Parigi Moutong untuk menjalankan tugasnya.

“Klaster kedua terkait data perkawinan anak,” sebutnya.

Ia menambahkan, indikator yang juga belum terpenuhi secara keseluruhan termasuk desa layak anak.

“Karena desa di Parigi Moutong banyak, dari 278 desa hanya beberapa desa yang kategorinya sudah layak anak, itu intinya harus ada desa layak anak,” terangnya.

Sementara itu, tim verifikasi KLA, Mina Herawati yang juga mewakili DP3A Provinsi Sulawesi Tengah menambahkan, Pemda Parigi Moutong sudah harus bersiap untuk penilaian predikat KLA dari Pratama menuju Madya.

Karena menurutnya, penilaian yang dilakukan dimulai sejak dua tahun terakhir atau dari 2022 sampai 2023.

“Jadi mungkin data-data yang kami minta itu dua tahun terakhir, tahun 2022 dan 2023 mulai dari Januari sampai sekarang, yang masih kurang itu publikasi,” tuturnya.

Ia berharap, untuk menyandang predikat Madya semua pihak harus ikut mendukung, sehingga bukan hanya tingkat kabupaten, tetapi desa maupun kecamatan juga mendapatkan predikat yang sama.

Diketahui kegiatan ini diinisiasi Yayasan Sikola Mombine, DP3AP2KB Kabupaten Parigi Moutong dan Wahana Visi Indonesia. Dihadiri sejumlah OPD/instansi lembaga terkait, ormas, perwakilan dunia usaha dan media masa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *