PALU, Saurus Trans Inovasi – Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Drs Pangarso Suryatomo, hadir secara virtual pada pembukaan pelatihan Fasilitator Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, di Kota Palu 4 – 12 September 2023.
Kegiatan itu digelar dalam rangka mendukung penguatan kapasitas kelembagaan di daerah, dalam melaksanakan Fasilitasi Penguatan Ketangguhan Masyarakat Desa/Kelurahan tangguh bencana, khususnya menghadapi potensi ancaman gempa dan tsunami.
“Terhitung dari 1 januari sampai dengan sekarang bulan September, sudah sekitar 2.000 bencana yang terjadi di Indonesia. Semua wilayah Indonesia memiliki risiko baik sedang maupun tinggi, sehingga tidak menuntut kemungkinan akan terjadinya tsunami. Berdasarkan penelitian kajian risiko bencana yang dilakukan oleh peneliti, ada sekitar 1.000 Desa yang memiliki tingkat risiko sedang dan tinggi,” ujarnya saat memberikan arahan melalui zoom.
Sehingga kata dia, melalui program ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pada tingkat masyarakat. Sehingga dalam pelaksanaan rekrutmen yang dilakukan, BNPB lebih memfokuskan menggunakan masyarakat yang menjadi sasaran program.
“Karena pada dasarnya masyarakat setempat yang lebih memahami situasi dan kondisi esanya tersebut,” ungkap Pangarso.
Kemudian lanjut dia, Fasilitator Daerah dan fasilitator Desa/Kelurahan merupakan mitra kerja yang baik, yang mampu membangun sinergitas untuk kepentingan masyarakat.
“Tidak boleh ada yang menjadi atasan dan bawahan, karena berbicara bencana itu adalah urusan bersama. Sehingga baik Fasda maupun fasdes, harus bersama-sama dalam bekerja di lapangan dalam memfasilitasi kegiatan,” tandasnya.
Ia juga mengatakan, Fasilitator Daerah dan fasilitator Desa, akan menjadi aset dari pemerintah Daerah, yang dinilai mumpuni melakukan kerja-kerja mitigasi bencana.
“Akan saya pastikan itu, teman-teman menjadi aset di daerahnya masing-masing. Menjadi fasilitator itu sebagai inisiator, konektor, dan penghubung bagi masyarakat dengan Pemerintah,” terangnya.
Direktur Kesiapsiagaan juga berpesan, agar dalam urusan penanggulangan bencana semua pihak harus bekerja bahu-membahu, iklas dan terus meningkatkan keterampilan.
Baca juga https://zentainovasi.id/2023/09/06/bnpb-gelar-bimtek-fasilitator-desa-kelurahan-tangguh-bencana/
“Lakukan dengan iklas, membantu dan mendorong desa untuk mampu mengelola risiko yang ada di desanya melalui teman-teman. Karena teman-teman fasilitator adalah orang-orang yang menjadi utusan atau perwakilan untuk peningkatan kapasitas, yang kemudian kembali ke desanya untuk melakukan peningkatan kapasitas kepada masyarakat,” tutupnya.
Diketahui program ini bekerjasama dengan Bank Dunia melalui Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia (IDRIP) dan menggandeng PT.Prismaita Cipta Kreasi selaku konsultan. Kegiatan tersebut untuk wilayah 3 dilaksanakan di 4 provinsi pada 9 kabupaten/kota dengan sasaran di 54 desa/kelurahan yang merupakan kawasan dengan kategori risiko bencana tsunami sedang dan tinggi.
(Sumber : Wakil Koordinator RMC Wilayah 3)