Positif Virus ASF, Penyebab Ribuan Babi Mati Mendadak di Parigi Moutong

Akibat Virus ASF, Populasi Ternak Babi di Parigi Moutong Tersisa Tinggal 15 Persen
FOTO : ILUSTRASI (httpsrsudsoediranms.com)

Parigi Moutong, Saurus Trans Inovasi –Plt.Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DISPKH), Normawati Said menyebutkan, berdasarkan hasil uji Lab, penyebab ribuan babi mati mendadak  di Parigi Moutong karena terserang virus African Swine Fever (ASF).

“Berdasarkan uji laboratorium di Balai Besar Veteriner, Maros Sulawesi Selatan, yang kami terima, hasilnya ASF,” kata Norma kepada wartawan, Rabu malam, 7 Juni 2023.

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan, ASF merupakan virus yang menyebar sangat cepat dan belum ditemukan vaksin maupun obatnya.

“Jadi bila virus ini telah menyerang satu ekor babi, maka cepat menular ke ternak babi lainnya,” kata Norma.

Normawati melanjutkan, pihaknya juga sudah berkonsultasi dengan dokter hewan, dipastikan virus ASF yang menyebabkan matinya ribuan ternak babi tersebut, bukan flu babi.

”Hal ini, telah kami tanyakan ke dokter hewan, ASF bukan flu babi,” tegasnya.

Untuk memutuskan rantai penyebaran virus, kata dia, peternak harus mengosongkan kandang, dan menyemprotkan disinfektan secara berkala, selama dua bulan. Kemudian, disarankan untuk melakukan isolasi ternaknya dan tidak menjual ke luar wilayah, untuk memutus rantai penularan.

“Sesuai dengan edaran Bupati tidak boleh dilakukan pendistribusian ternak ke luar. Sebaiknya, ternak yang sakit segera dikubur,” tandasnya.

Berdasarkan data sementara, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Masnuri mengatakan, jumlah ternak babi yang mengalami sakit sebanyak 11.462 ekor, dan yang mati sebanyak 1.582 ekor.

Sedangkan, ternak yang dijual dan potong paksa 16.576 ekor, dan tervaksin sebanyak 4.380 ekor.

“Data ini, yang kami terima dari dokter hewan. Ternak yang terserang virus terdapat di Kecamatan Torue, Balinggi dan Sausu,” kata dia.

Lanjutnya, DISPKH juga telah mendapatkan bantuan disinfektan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah, sebanyak 10 kardus dan telah didistibusikan di empat kecamatan.

“Saat melakukan pendistribusian, kami juga telah memberikan sosialisasi untuk penanganan kandang kepada para peternak,” tutup Masnuri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *